Jurnal Sang Celaru - Nota 237

6 Ogos 2014

Aku hanya ingin menyintai kamu
dan membuat kamu bahagia,
Tapi aku tak
berpeluang melakukannya,
Lalu aku menyedari sesuatu,
Bahawa bahagia kamu
bukan bersama aku,
Dan bukti cinta itu tak
semestinya harus bersama,
Kerna cinta itu hadir dari hati,
Ianya perasaan yang
tulus dan ikhlas,
Sesuatu yang ikhlas tak
minta di balas,
Aku hanya mampu biarkan cinta
ini terus subur di dalam hati...

- 12.54 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 236

4 Ogos 2014

Senja mengukir senyuman
indah di kaki langit,
Ianya membuatkan ujung
petang aku sedikit berwarna,
Seperti mana senyuman kamu
kepada aku suatu ketika dulu...

- 7.01 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 235

30 Julai 2014

Selfie mengubah hari raya
secara keseluruhannnya,
Fitrah kunjung-mengunjung
dan nilai persaudaraan
di tong sampahkan!!!

- 10.25 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 234

30 Julai 2014

Menelan kesunyian dan kekosongan
pada waktu-waktu begini
sejujurnya sukar...

- 12.51 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 233

29 Julai 2014

Hanya rasa,
Tanpa jiwa,
Kamu hanyut
tanpa hala,
Lalu tenggelam
di baham arus,
Kamu mati
tanpa perasaan,
Hina bagaikan haiwan...

- 12.29 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 232

28 Julai 2014

Semalam kita mencoretkan kisah
ketawa dan tangisan bersama,
Kita juga pernah menconteng
impian di dada langit,
Kita berlawan dan berjuang
di gelanggang mimpi,
Kita lakukan semuanya bersama
bagaikan dunia ini berada
dalam genggaman kita,
Tapi itu semua adalah
kisah semalam,
Semuanya telah menjadi
lakaran kenangan.

Hari ini aku termangu
sendirian tanpa kamu,
Kerjaya,
Perkahwinan,
Kematian,
Mereka telah merampas
kamu dari aku,
Walaupun begitu,
Ia bukan pengakhiran
kepada segalanya,
Kerna aku percaya hubungan
persahabatan antara kita tetap utuh,
Cuma kadang-kadang kita yang terlepas
pandang atau sengaja melupakannya.

Di kesempatan hari yang mulia ini,
Izinkan aku merafak sembah
keampunan di atas segala kekhilafan
dan kebodohan aku ke atas kalian di
sepanjang persahabatan kita,
Salam Aidilfitri buat semua!!!

- 8.21 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 231

28 Julai 2014

Sayup kedengaran takbir
di dada langit sana,
Memadamkan resah 
di hati sini...

- 12.58 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 230

23 Julai 2014

Saat rindu datang mencuit hati,
Aku masih membatu tak peduli,
Kerna aku sangat mengerti,
Rindu ini hanya di balas sepi...

- 11.58 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 229

23 Julai 2014

Di sepi malam aku termenung,
Melayan hati yang memujamu,
Gelap ini hanya menceritakan
tentang rinduku di tepian waktu...

- 3.00 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 228

15 Julai 2014

Sesuatu telah mati di
dalam diri mereka,
Kemanusiaan,
Harap-harap ianya masih
subur dalam diri kita...

- 7.56 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 227

13 Julai 2014

Rindu ini tak selayaknya di
biarkan terus menyendiri,
Kerna aku takut jika dibiarkan,
Ia akan tersesat di telan
kesepian yang pilu...

- 12.39 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 226

4 Julai 2014

Haruskah aku menunggu
mentari pagi,
Sedangkan rembulan malam
telah menemani aku
sepanjang malam...

- 5.50 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 225

1 Julai 2014

Merindui kamu pada waktu-waktu
begini sejujurnya sulit,
Kerna rindu ini tak berpangkal
dan juga tak bernoktah,
Aku buntu bersama sepi
yang menjadi teman setia...

- 11.02 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 224

30 Jun 2014

Airmata yang menitis pagi ini,
Bagaikan embun dingin yang
menitis ke bumi...

- 1.06 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 223

29 Jun 2014

Di tengah kedamaian alam,
Aku merasakan kebesaran-Mu...

- 12.21 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 222

28 Jun 2014

Aku masih lagi aku
yang pagi semalam,
Tiada apa yang berubah,
Begitu juga dengan perasaan aku,
Ianya masih sama seperti dulu...

- 8.28 a.m -



Jurnal Sang Celaru - Nota 221

24 Jun 2014

Aku yang masih mencari sesuatu,
Bernama kemanusiaan,
Bernama kedamaian...

- 11.27 p.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 220

24 Jun 2014

Walaupun grunge itu best,
Dan reggae itu mampu
membuatkan aku untuk berdansa,
Tapi lagu-lagu tradisional
Melayu tetap melekat di
dalam jiwa aku,
Kerna aku adalah budak
Melayu yang masih ingat
akan asal-usul salasilahnya...

- 9.51 p.m -



Jurnal Sang Celaru - Nota 219

24 Jun 2014

Kamu adalah filem lalu aku
yang cuba aku arahkan
kisahnya dan tak mampu
aku habiskan...

- 12.59 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 218

23 Jun 2014

Di pagi yang indah ini,
Ingin aku lukiskan sebuah pelangi,
Agar hariku indah sepanjang hari...

- 7.18 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 217

22 Jun 2014

Semakin ramai manusia yang
dah hilang sifat dan nilai
kemanusiaannya...

- 9.50 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 216

21 Jun 2014

Duniya ini ibarat dadah,
Ianya mengkhayalkan...

- 10.25 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 215

20 Jun 2014

Jika ada benci pada penghujung malammu,
Maka hapuskanlah ia,
Kerna jika dibiarkan,
Takut ia akan membunuhmu...

- 1.04 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 214

18  Jun 2014

Pagi-pagi begini akan lebih enak
jika dapat bertilamkan awan,
Berbantalkan bintang dan
berselimutkan bulan,
Tapi apakan daya,
Aku hanya mampu
bertilamkan kotak,
Berbantalkan lengan dan
berselimutkan kain yang tua...

- 1.23 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 213

16 Jun 2014

Senja menjelma,
Memudarkan segalanya,
Apa yang tinggal,
Hanya rahsia hati,
Yang terus mengusang sepi...

- 6.59 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 212

13 Jun 2014

Udara pagi yang dingin,
Menyuburkan benih-benih
harapan yang masih bersisa
di dalam diri aku...

- 7.46 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 211

11 Jun 2014

Menghapuskan kewujudan kamu
dalam mimpi-mimpiku
adalah sesuatu yang mustahil
untuk aku lakukan...

- 1.06 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 210

10 Jun 2014

Menunggu pagi buat aku lelah,
Aku berharap malam akan
berakhir dalam satu kelipan matamu...

- 1.04 a.m -




Jurnal Sang Celaru - Nota 209

8 Jun 2014

Kejora kian mendekat,
Malam yang hening kini kian
menjauh tanpa bicara,
Aku masih terkebil-kebil
antara dua sela waktu ini,
Masih tak lelap memikirkan kamu...

- 3.53 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 208

5 Jun 2014

Irama indah malam,
Seakan memberi nyawa
kepada tubuh aku
yang separa mati...

- 1.09 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 207

4 Jun 2014

Aku beradu di kamar empukku,
Lalu aku lemparkan pandangan
di luar jendela sambil mengeja
namamu di awan gelap sana...

- 1.06 a.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 206

3 Jun 2014

Sukma ini tidak pernah
lelah melawan kesepian,
Walaupun ianya tahu pada
akhirnya kesepian tetap
akan menang...

- 12.50 a.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 205

31 Mei 2014

Aku terpesona pada senyummu
yang meributkan duniya...

- 8.46 p.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 204

29 Mei 2014

Yang aku coretkan
bukanlah madah indah,
Itu adalah kata rindu
dari hati aku...

- 12.53 a.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 203

27 Mei 2014

Monolog jiwa ini takkan
pernah selesai,
Dan selamanya akan
menjadi rahsia,
Kerana aku tak punya
kekuatan untuk luahkannya
kepada kamu...

- 12.06 a.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 202

26 Mei 2014

Aksara hati mengalunkan
irama indah lagu rindu,
Aku terkesima tanpa kata...

- 11.49 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 201

22 Mei 2014

Masa yang mendekat,
Bagaikan malaikat maut
yang datang untuk
merentap nyawa...

- 11.45 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 200

21 Mei 2014

Aku terbangkan sayap-sayap
harapan di langit jiwa,
Agar aku tak tersungkur
mencium bumi pada esok hari...

- 12.47 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 199

16 Mei 2014

Kenakalan aku memeningkan
kepala kamu,
Kedegilan aku merunsingkan
hati kamu,
Maaf!!!
Aku tak berniat  nak 
memeningkan kamu,
Aku juga tak bermaksud
nak merunsingkan kamu,
Kenakalan dan kedegilan aku
ini wujud mungkin di sebabkan
ketidakpuasan hati aku kepada
sistem yang kamu wujudkan,
Aku rasa bagaikan penjara,
Aku bagaikan robot yang di
programkan untuk menurut
segala perintah,
Sepatutnya aku di berikan kebebasan
untuk membuat keputusan dan
kamu hanya bertindak sebagai
pemudah cara,
Walau apa pun jasa kamu amat 
aku hargai,
Kamu bagaikan ibubapa kedua aku,
Terima kasih cikgu atas segalanya...

- 11.37 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 198

11 Mei 2014

Aku hadir di duniya tanpa
apa-apa dan siapa,
Kamu menjadi guru pertama yang
mengajar aku mengenai hidup,
Kamu juga menjadi pahlawan melindungi
aku dari kekejaman duniya,
Demi aku kamu boleh menjadi apa sahaja,
Asalkan aku bahagia dan gembira,
Kamu adalah insan istimewa anugerah
dari Tuhan kepada aku,
Terima kasih bondaku
AMA KALSOM BINTI AHMAD...

- 11.43 p.m -




Jurnal Sang Celaru - Nota 197

10 Mei 2014

Dalam perjalanan ini,
Ada pelbagai kegilaan
dan kewarasan,
Setahun lagi umur aku beranjak,
Dan ini menjadikan aku
lebih matang dan dewasa,
Tapi itu tak bermakna ianya
membuatkan aku kebal dan
lali dengan kegilaan dan
kewarasan duniya ini,
Aku juga seperti kamu,
Kadangkala aku juga akan
terluka dan tercalar,
Malah ianya menjadi semakin
rumit dan sulit,
Apa yang membuatkan aku
bertahan hingga ke saat ini
adalah semangat seorang
pemberontak yang wujud
di dalam aku,
Jika tidak dah lama aku mati...

- 1.13 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 196

9 Mei 2014

Pagi ini ku temukan kabus
yang resah di balik jendelaku,
Di ufuk yang lain ku perhatikan
sedikit demi sedikit cahaya
harapan mulai bersinar...

- 6.06 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 195

8 Mei 2014

Termenung di penghujung malam,
Mencari-cari selimut mimpi,
Yang kian mereput dalam hening waktu,
Dingin dan muram terus menyerang,
Aku menggigil di mamah rindu...

- 12.17 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 194

6 Mei 2014

Mereka panggil kau lagenda,
Aku gelar kau idola,
Sumber inspirasi jiwa,
Tatkala aku bermuram durja.

Mereka kata kau pelawak,
Aku gelar kau panglipur lara,
Membasuh segala duka,
Merawat segala luka.

Kini kau pergi selamanya,
Meninggalkan karya kau terus bernyawa,
Memberi harapan kepada duniya,
Agar kami terus ketawa gembira...

- 11.20 p.m -




Jurnal Sang Celaru - Nota 193

4 Mei 2014

Memadamkan kamu dari hati ini,
Ibarat seperti membunuh diri sendiri...

- 12.59 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 192

30 April 2014

Kamu adalah teka-teki yang
aku tak punya jawapannya,
Sehingga ke hari ini,
Ianya terus kekal tanpa
jawapan yang pasti...

- 12.04 a.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 191

26 April 2014

Tatkala kamu membutakan mata,
Memekakkan telinga,
Dan membisukan mulut,
Jangan kamu lupa,
Untuk bangun meredah
dan melawan duniya,
Apabila mentari menjelma
keesokan hari...

- 12.38 a.m -

Jurnal Sang Celaru - Nota 190

26 April 2014

Beradu dan bermimpilah,
Berpaling seketika pada kedukaan
dan kesedihan yang kamu rasakan...

- 12.20 a.m -

 

Jurnal Sang Celaru - Nota 189

25 April 2014

Aku tetaplah sang pungguk,
Yang sentiasa nantikan sang
bulan yang jauh di ufuk sana...

- 1.19 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 188

22 April 2014

Hidup aku bukan satu jenaka
untuk kamu ketawakan,
Hidup aku bukan satu sindiran
untuk kamu mainkan,
Hidup aku dan kamu
sememangnya berbeza,
Jadi kamu takkan faham akan aku,
Kamu boleh berkata apa sahaja,
Kerana kamu tak rasa hidup
yang aku rasa dan lalui,
Aku percaya,
Jika kamu berada di tempat aku,
Nescaya kamu akan lebih memahami
cara untuk hormat hidup orang lain...

- 12.21 a.m -


Diari Ramadhan 2014 - Nota 21

29 Ramadhan 1435

Semalam kita mencoretkan kisah
tawa dan tangisan bersama,
Kita juga pernah mencontengkan
impian di dada langit,
Kita berlawan dan berjuang
di gelanggang mimpi,
Kita lakukan semuanya bersama
bagaikan duniya ini berada
dalam genggaman kita,
Tapi itu semua adalah kisah semalam,
Semuanya telah menjadi lakaran kenangan.

Hari ini aku termangu
sendirian tanpa kamu,
Kerjaya,
Perkahwinan,
Kematian,
Mereka telah merampas kamu dari aku,
Walaupun begitu,
Ia bukan pengakhiran kepada segalanya,
Kerna aku percaya hubungan
persahabatan antara kita tetap utuh,
Cuma kadang-kadang kita yang
terlepas pandang atau sengaja melupakannya.

Di kesempatan hari yang mulia ini,
Izinkan aku merafak sembah keampunan diatas
segala kekhilafan dan kebodohan aku
keatas kalian semua di sepanjang persahabatan kita,
SALAM AIDILFITRI BUAT SEMUA!!!

- 11.23 p.m -



 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates