Jurnal Sang Celaru - Nota 251

15 September 2014

Rinti-rintik hujan yang turun,
Membasuh relung jiwa yang berdarah,
Kesakitannya membeku bersama masa...

- 12.30 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 250

9 September 2014

Dulu kamu selalu
berada di ruang itu,
Di sudut ingatan aku,
Tapi kini apa yang
tinggal di situ?,
Hanya kenangan kita,
Dan aku bencikannya,
Aku mahu ia hilang
seperti kamu...

- 12.46 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 249

8 September 2014

Debar jantungku
berirama piano,
Bintang menari
galak mengelilingiku...

- 10.12 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 248

4 September 2014

Ada rindu yang tak bertepi
di balik mulut yang diam
dan jiwa yang bisu...

- 12.38 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 247

1 September 2014

Malam mampu memadamkan
segala kepalatan,
Tetapi tidak bayangmu...

- 12.38 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 246

31 Ogos 2014

Biarkan mentari terbit lagi,
Agar aku dapat hirup udara segarnya,
Udara kemerdekaan yang ke-57
bumi di mana lahirnya aku,
Kini baru aku sedar,
Udara pagi yang dulunya segar
kini semakin tercemar,
Tercemar oleh dosa-dosa
anak bangsa aku,
Leka dan lupa dengan kebebasan
yang di kecapi hingga buta dengan
realiti yang sebenar,
Inikah nilai kemerdekaan
yang perlu di bayar?

- 6.23 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 245

28 Ogos 2014

Aku bermonolog sendirian,
Dari senja ke subuh,
Berbicara duka dalam sepi,
Terus merindu dalam bisu,
Terasa seolah kamu di depanku,
Berdialog seperti dahulu,
Hanya aku dan kamu...

- 11.56 p.m -


 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates