Jurnal Sang Celaru - Nota 279

28 November 2014

Dalam puisiku,
Kau adalah pagi indah
yang di temani cahaya mentari
yang terbit di kaki bukit,
Sedangkan aku adalah malam
yang malang setelah di tendang
pergi oleh cahaya mentari pagi...

- 6.17 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 278

20 November 2014

Di balik angin
yang dingin itu,
Tersembunyinya rindu
yang di balas sepi...

- 12.51 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 277

18 November 2014

Sejak mengenali kamu,
Kewarasan aku semakin hilang...

- 1.15 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 276

17 November 2014

Aku amat menyintaimu,
Seperti angin dingin yang
datang mengucup pipiku,
Ianya ada tetapi tidak dapat
di lihat dengan hatimu...

- 12.56 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 275

15 November 2014

Aku sarungkan benci
sebagai selimutku,
Agar aku tak terus dingin
di jamah rindu kepadamu...

- 11.37 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 274

12 November 2014

Saat embun membasahi aku,
Aku masih lagi membatu
kaku menunggu kamu,
Sehingga akhirnya aku di
jemput angin kehampaan,
Lalu aku hilang sendirian...

- 11.31 p.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 273

12 November 2014

Aku petik sebiji bintang
buat menemani mimpimu,
Ok aku tipu!!!
Aku tak mampu,
Aku hanya mampu
menghadiahkan sepotong
doa buat kebahagiaanmu...

- 12.52 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 272

11 November 2014

Dalam kepekatan gelap malam,
Aku meraba mencari kejujuran
yang hilang di balik kemajuan...

- 1.13 a.m -


Jurnal Sang Celaru - Nota 271

10 November 2014

Di langit malam,
Bintang-bintang sedang
berdansa di atas sana,
Seperti kanak-kanak riang,
Hanya kegembiraan
bersama mereka,
Langsung tak runsing tentang
sebarang masalah kehidupan,
Alangkah indahnya jika aku
dapat jadi bintang atau
kanak-kanak kembali...

- 1.10 a.m -


 

Design in CSS by TemplateWorld and sponsored by SmashingMagazine
Blogger Template created by Deluxe Templates